Siapa yang gak tahu dengan Si Unyil dan Pak Raden, dua tokoh yang selalu melekat di hati anak-anak Indonesia.Dua karakter ini tidak pernah dilupakan tidak hanya anak-anak tapi remaja daan orang dewasa juga masih ingat. Karakter ini benar-benar membawa dampak positif bagi perkembangan anak Indonesia. Sebagaimana kalian ketahui Si Unyil merupakan karakter yang diciptakan Pak Raden. Dan Pak Raden sendiri merupakan karakter yang sebenarnya bernama asli Suyadi. Drs. Suyadi memang menciptakan Si Unyil agar terdapat acara mendidik untuk anak-anak Indonesia pada tahun 1980-an. Selama perjalanan kariernya beliau mendapatkan berbagai rintangan dan lika-liku yang tidak mudah. Dan hari ini adalah hari yang istimewa untuk almarhum, maka dari itu kita mencoba mengenang kembali sosok Suyadi "Pak Raden" yang
melegenda.
Tepat Tgl 28 November, 84 tahun yang lalu Drs. Suyadi yang kita kenal sebagai Pak Raden lahir di Jember. Mungkin kalian belum banyak yang tahu bagaimana nama Pak Raden bisa melekat pada diri Suyadi. Pak Raden adalah tokoh yang diciptakan sebagai pean antagonis dalam cerita "Si Unyil". Sebab awalnya Kurnain Suhardiman sebagai penulis naskah Si Unyil merasa masih ada karakter yang kurang dalam cerita itu. Kemudian Drs Suyadi mencetuskan tokoh orang tua yang pemarah dengan nama orang Jawa, Raden Mas Singomenggolo Jalmowono. Karena kepanjangan lantas karakter itu dipanggil dengan nama Pak Raden.
2. Lahir sebagai Putra Patih Surabaya
Kalian juga mungkin belum banyak yang tahu bahwa Drs. Suyadi ini merupakan anak dari Patih Surabaya.
Dilansir dari Kompas.com (31/10/2015) Drs Suyadi adalah putra patih
Surabaya di zaman Belanda yang lahir pada 28 November 1932 di Jember,
Jawa Timur. Beliau lahir sebagai anak ketujuh dari sembilan bersaudara putra
patih (penjabat operasional yang mengatur sebuah pemerintahan kota). Maka tak heran kalau dirinya mendapatkan pendidikan yang tinggi hingga jenjang perguruan tinggi.
3. Sekolah di ITB
Sebagai putra patih, Suyadi dapat menempuh pendidikan hingga lulus di
Jurusan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung pada tahun 1960. Kemudian setelah lulus dari ITB, Suyadi lalu meneruskan belajar animasi ke Perancis para tahun 1961 hingga 1963.
4. Terinspirasi kartun Walt Disney
Karena pendidikan yang tinggi pengetahuan yang luas, Suyadi kemudian mengenal film-film Walt Disney. Dari sana dia kemudian suka dan gemar menonton film-film produk Walt Disney. Suyadi yang mencintai dunia anak-anak sepanjang hidupnya kemudian
terinspirasi untuk menciptakan karakter yang kuat sama seperti tokoh
Disney yang dinilai nya amat luar biasa. Inilah yang kemudian mengilhami Suyadi membuat karakter-karakter kuat pada tiap tokoh yang ada pada film boneka Si Unyil.
5. Boneka kesayangan
Hingga akhirnya Suyadi membuat delapan wajah Unyil untuk mengekspresikan perasaan senang, sedih, kaget, dan lain-lain. Dilansir dari Kompas.com (31/10/2015) serial Si Unyil dibuat pada
tahun 1980 dan mulai tayang pada 5 April 1981 dan telah disiapkan 52
serial. Boneka karakter dalam serial Si Unyil kemudian dibuat dari kertas dengan dibalut lem dan cat dengan kepala dan sepasang tangan. Hingga pada akhirnya ada 300 boneka, yang mula-mula hanya belasan boneka. Dari sekian banyak boneka yang diciptakan ada satu boneka kesayangan Pak Raden. Abdul Hamid atau yang dikenal sebagai Pak Ogah, mengatakan pada
kompas.com bahwa mendiang Suyadi alias Pak Raden memiliki boneka
kesayangan. Boneka itu engkongnya Meilani (karakter boneka teman Si Unyil).
6. Malaysia juga tertarik
Karena ketenaran Si Unyil banyak orang yang suka dan mulai menjadi sebuah fenomena damlam dunia anak Indonesia. Banyak penghargaan yang telah diterima karakter Si Unyil. Pusat Produksi Film Nasional (PPFN) Departemen Penerangan dengan
UNICEF menandatangani kerjasama untuk penggunaan film Si Unyil sebagai
bahan pembelajaran. Uang Rp 30 juta diberikan untuk penelitian dan pengembangan Si Unyil,
penerbitan buku dan film dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Selain itu Malaysia sangat tertarik pada siaran pedesaan serta sandiwara boneka anak-anak Si Unyil yang ditampilkan TVRI. Sementara Drs. Suyadi menerima Anugerah Kebudayaan dari pemerintah,
dan pernah didaulat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia untuk menjadi ilustrator buku pelajaran Bahasa Indonesia
tingkat sekolah dasar.
7. Tinggal di rumah kontrakan kecil
Namun di balik kesuksesan tersebut tetap tidak ada yang bisa mengalahkan faktor usia. Karena usianya sudah tidak lagi muda dan bisa bergerak aktif ketika ada pekerjaan datang, pendapatan Suyadi juga ikut menurun. Hingga itu membuat dia hanya tinggal di rumah kontrakan di Jalan Kebon Nanas, Jakarta Timur pada tahun 2005. Penulis di Kompas.com (31/10/2015) mengatakan kondisi rumah kontrakan
yang ditempati Suyadi saat itu masih jauh dari yang disebut makmur. Tak ada barang mewah di rumah itu, di ruang tamu cuma ada pesawat
televisi 14 inci, lampu yang biasanya menerangi wajahnya untuk merias
saat jadi Pak Raden juga telah mati.
8. Pelihara banyak kucing
Meskipun hidup dengan seadanya dan tidak bisa dibilang makmur tapi Suyadi masih memperlihatkan sisi kasih sayangnya. Selain ruang tamunya dipenuhi dengan lukisan, sketsa, boneka, kertas dan buku-buku juga ada kucing. "Ada sekitar 20 (kucing), hasil 'sumbangan' para tetangga," kata Suyadi perihal hewan piaraannya itu. Para tetangga itu biasanya mencemplungkan kucing-kucing tersebut
melalui pagar rumah setelah diberi makan kucing-kucing itu betah tinggal
di sana.
9. Tak pernah dapat royalti
Kehidupannya menjadi semakin miris ketika faktanya Drs. Suyadi sama
sekali tidak mendapatkan royalti dari setiap penggunaan karakter dalam
serial Unyil. Untuk program Laptop Si Unyil yang kalian tonton di televisi itu, Suyadi hanya dibayar mengisi suara Pak Raden. Pada tahun 2012 beliau melakukan "protes keras" kepada pemerintah
sebab lebih dari 30 tahun sejak Suyadi mencipta Unyil, hak ciptanya
dipegang PPFN melalui surat kontrak Nomor 139/P.PFN/XII/1995. Suyadi memprotes dengan cara 'mengamen' untuk menggalang dana di
rumahnya dan untuk memperjuangkan hidup dan hak cipta atas karakter
boneka ciptaannya itu.
Hingga di usianya yang tidak lagi muda, Suyadi mulai terlihat rapuh. Dia menggunakan kursi roda dan disaksikan oleh para penggemarnya ketika melakukan protes dengan cara 'ngamen' itu. Hingga pada tanggal 30 Oktober 2015 Suyadi masuk ke ICU (intensive care unit) di Rumah Sakit Pelni, Petamburan. Pak Raden kemudian meninggal pada Jumat siang setelah mengalami penurunan kondisi kesehatan. Beliau mengalami infeksi berat di paru kanan serta demam tinggi. Drs Suyadi atau yang dikenal dengan tokoh Pak Raden berpulang dalam usia 82 tahun.
Kini kita hanya bisa mengenang jasa-jasa dan kartun Si Unyil yang hingga saat ini masih bisa kita lihat dan ingat. Bahkan hari ini google doodle itu memperlihatkan beberapa sosok yang
identik dengan serial legendaris "Si Unyil" karena merupakan hari ulang
tahun Suyadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar